Saturday, October 31, 2009

HarGa sEbUah CinTa



Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda
abstrak: ada
CINTA, KEKAYAAN,KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN
dan
sebagainya. Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling
melengkapi. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil
itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan
pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan
diri.

CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak
mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencuba mencari
pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki
CINTA. Tak
lama
CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu."KEKAYAAN!
KEKAYAAN! Tolong aku!" teriak
CINTA. Lalu apa jawab KEKAYAAN, "Aduh!
Maaf,
CINTA!" kata KEKAYAAN. "Perahuku telah penuh dengan harta
bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu i! ni tenggelam.
Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini." Lalu KEKAYAAN
cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan
CINTA tenggelam.
CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan
perahunya. "KEGEMBIRAAN! Tolong aku!", teriak
CINTA. Namun apa yang
terjadi, KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu
sehingga ia tuli tak mendengar teriakan
CINTA. Air makin tinggi
membasahi
CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik. Tak lama
lewatlah KECANTIKAN.

"KECANTIKAN! Bawalah aku bersamamu!", teriak
CINTA. Lalu apa jawab
KECANTIKAN, "Wah,
CINTA, kamu basah dan kotor.Aku tak bisa membawamu
ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut KECANTIKAN.
CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak-isak.
Apa kesalahanku, mengapa semua orang melupakan aku.
Saat itu lewatlah KESEDIHAN. Lalu
CINTA memelas, "Oh, KESEDIHAN,
bawalah aku bersamamu", kata CIN! TA. Lalu apa kata KESEDIHAN, "Maaf,
CINTA. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja... ", kata
KESEDIHAN sambil terus mengayuh perahunya.
CINTA putus asa. Ia
merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
CINTA terus
berharap kalau dirinya dapat diselamatlkan. Lalu ia berdoa kepada
Tuhannya, oh tuhan tolonglah aku, apa jadinya dunia tanpa aku, tanpa
CINTA?

Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "
CINTA! Mari cepat
naik ke perahuku!"
CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang
tua reyot berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu
Cepat-cepat
CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air
menenggelamkannya. Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu
menurunkan
CINTA dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah CINTA
sadar, bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik
hati menyelamatkannya itu.
CINTA segera menanyakannya kepada seorang
penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu."Oh, orang
tua tadi? Dia adalah
"WAKTU", kata orang itu. Lalu CINTA bertanya
"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan
teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku", tanya
CINTA heran.
"Sebab", kata orang itu, "hanya
WAKTU lah yang tahu berapa nilainya
harga sebuah
CINTA itu... ...


p/s--kredit to mila...pengajarannya cukup mudah tapi bermakna dalam..ingatlah sesungguhnya janganlah kita asyik mengejar kekayaan sahaja.Kita mestilah mengimbangkan segalanya sebagai bekalan untuk di akhirat kelak...Pembaca2 sekalian apabila bercinta CINTAlah kerana ALLAH..barulah mendapat keberkatan...Org kita sekarang pelik..cinta sebab harta..paras rupa..termakan kata2 romantik( tangkap lentok ar) dan sebagainya...kita dapat tgk sekarang berapa ramai kahwin x sampai 1 tahun dah bercerai..tu pun kira ok la..yg lg teruk x sampai 1 minggu pun ad...ingat kahwin tu bukan perkara maen2...(hantaran sekarang pun dahla mahal..heheh).......

1 comment:

  1. I'm appreciate your writing skill.Please keep on working hard.^^

    ReplyDelete

© 2009 'One-column photo blog' by HUGE photo blog